Pertubuhan IKRAM Malaysia (IKRAM), atas semangat ukhuwah Islamiah dan kepentingan umat, mengambil maklum keputusan oleh beberapa negara di rantau Teluk, serta Mesir, Maldives, Yaman dan Mauritania untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Langkah ini telah menimbulkan keresahan dalam kalangan umat Islam dan masyarakat dunia yang cintakan keamanan.
IKRAM yakin bahawa pertelingkahan dan perpecahan dalam kalangan umat umumnya dan negara-negara Teluk khasnya hanya menguntungkan musuh-musuh Islam seperti rejim Zionis Israel.
IKRAM merayu kepada semua negara yang terlibat agar menyelesaikan segala salah faham di meja perundingan dengan semangat ukhuwah Islamiah demi kepentingan sejagat.
IKRAM juga ingin menyarankan agar Malaysia, sebagai sebuah negara yang disegani dalam kalangan negara-negara Teluk, berusaha menjadi pihak ketiga bagi mendamaikan pertelingkahan ini. Ini selaras dengan saranan al-Quran apabila berlaku persengkitaan dalam kalangan umat:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat.” (al-Hujuraat: 10)
Moga ada jalan penyelesaian terbaik pada bulan Ramadan yang penuh keberkatan ini.
Dr Mohd Parid Sheikh Ahmad
Presiden
Pertubuhan IKRAM Malaysia
[ENGLISH VERSION]
THE QATAR CRISIS: IKRAM APPEALS FOR SOLUTIONS THROUGH ROUNDTABLE DISCUSSIONS, IN THE NAME OF ISLAMIC BROTHERHOOD (UKHUWAH ISLAMIAH) AND COLLECTIVE INTEREST
Pertubuhan IKRAM Malaysia (IKRAM), in the spirit of Islamic brotherhood (ukhuwah Islamiah) and the interest of the ummah, has taken note of the recent decision by several Gulf region countries, Egypt, Maldives, Yemen, and Mauritania to sever diplomatic ties with Qatar. This move has drawn great concern from the ummah and the peace-loving global community.
IKRAM firmly believes that disputes and disunion within the Muslim community and, more specifically, the Gulf nations will only benefit Islam’s enemies, such as the Israeli Zionist regime.
IKRAM appeals to all parties involved to resolve their misunderstandings at the roundtable, in the name of brotherhood and in the best interests of the ummah.
IKRAM thus urges Malaysia, a country with a commendable reputation among the Gulf states, to intervene and mediate a solution to this recent conflict, in line with the Quranic commandment regarding discord between Muslims:
“All believers are but brethren. Hence, [whenever they are at odds], make peace between your two brethren, and remain conscious of God, so that you might be graced with His mercy.” (al-Hujuraat: 10)
We pray and hope for a peaceful resolution during this blessed month of Ramadhan.
Dr Mohd Parid Sheikh Ahmad
President
Pertubuhan IKRAM Malaysia